Selasa, 11 Oktober 2011

ANDAI SAJA WIM MEMASANG KIPER I MADE WIRAWAN............

JAKARTA – Untuk kesekian kalinya, sektor penjaga gawang timnas masih menjadi pembicaraan. Pelatih Wilhelmus Gerardus Rijsbergen, masih sering mengutak-atik posisi kiper di sejumlah laga, termasuk pada laga krusial melawan Qatar yang berakhir kekalahan 2-3 malam tadi.

Ya, jika kita perhatikan dari berbagai laga ujicoba dan laga grup E, Piala Dunia Zona Asia, Wim kerap menggonta-ganti penjaga mistar timnas. Belum ada kiper yang memang, di plot secara permanen sebagai kiper inti. Pada laga tandang kontra Turkmenistan, Feri Rotin Sulu yang ditunjuk Wim. Kemudian di leg kedua, di partai kandang, Markus Haris Maulana yang dipercaya.

Pada partai ujicoba melawan Palestina, Feri kembali menjadi punggawa terakhir timnas di lini belakang. Belum selesai berspekulasi, Markus kembali menggeser Feri di bawah mistar, pada laga ujicoba melawan Jordania. Pada laga Bahrain, memang Markus tetap menjadi kiper utama, tapi pada laga ujicoba melawan Arab Saudi, Wim mencoba memainkan kiper ketiga, I Made Wirawan. Hasilnya, ‘Bli’ Made Wirawan bermain fantastis, dengan menjadi aktor utama timnas, kala menahan imbang tim asuhan Frank Rijkaard itu, di Selangor Malaysia.

Performa luar biasa Wirawan, membuat publik kagum, sampai-sampai diprediksikan akan segera menggeser posisi Markus dan Feri, dari posisi kiper utama. Akan tetapi, Wim kembali melakuka perubahan, Feri kembali dipercaya menjaga sarang timnas, agar tetap perawan. Namun kegagalan Feri, memang bukan sepenuhnya segala kesalahan dibebankan kepadanya, melainkan keseluruhan tim.

Tapi keputusan Wim, untuk kembali merubah spot penjaga gawag, membuat publik bertanya-tanya. Ketika ditanyakan mengenai hal itu, Wim mencoba berkelit dan hanya menyatakan bahwa, segala keputusannya, bukanlah konsumsi publik. “Well soal seringnya saya mengganti kiper di banyak pertandingan, banyak cerita di belakang keputusan saya itu. Tapi, saya menolak dan tak bisa memaparkan detil lebih lanjut soal itu,” tutur Wim, usai pertandingan melawan Qatar.

Akibat tiga gol yang bersarang di gawang Indonesia, membuat para punggawa lini belakang dan Feri, sebagai penjaga mistar. Gol pertama dan ketiga, memang merupakan kelalaian pertahanan tim Garuda, sehingga pemain Qatar sukses mengkonversi dua gol mudah. Akan tetapi, pada gol kedua, keputusan Feri yang maju ke depan, padahal masih ada pemain belakang yang mengejar Khalfan Ibrahim, merupakan keputusan yang keliru. Alhasil, Ibrahim sukses memanfaatkan hal itu, dengan menceploskan plessing-an bola ke kiri atas gawang Feri, yang telah salah langkah.

0 komentar:

Posting Komentar