MITOS vs FAKTA
Berbicara tentang mitos-mitos seks sangatlah menarik. Karena banyak beredar mitos-mitos seks, dan simpang siur kebenarannya, tapi tak sedikit yang percaya. Yang mana yang mitos, dan mana yang fakta?
LELAKI EKSPAT VS ASIA.
Sore hari di sebuah mal yang terbilang baru berdiri di kawasan Jakarta Selatan terlihat lebih ramai. Tepatnya di salah satu cafe terdengar obrolan dua orang wanita muda yang sedang hangat membicarakan sesuatu. Wanita pertama sebut saja Sandra, berbusana kasual khas anak muda, sedangkan Lita (begitu saja kita sebut) terlihat anggun dalam balutan blazer dipadu dengan rok mini sehingga memperlihatkan kaki jenjangnya.
"Aku kemarin dapat kenalan bule baru, cakep banget. Namanya Alex, masih muda dan dia arsitek dari Inggris. Aduh, aku seneng banget Sandra," pekik Lita girang.
"Wah, asyik dong dapat bule. Selain cakep kamu tau kan kalau cowok bule itu cenderung romantis, nggak kayak cowok Indonesia yang terlalu cuek. Terus kalau bule kan 'itunya', maksud aku ukuran Mr P nya lebih gede ketimbang cowok sini," ujar Sandra setengah berbisik.
Sontak keduanya tertawa lebar mendengar itu.
Sandra kembali menyeruput kopi hot caffe late pesanannya yang tinggal setengah lagi. Sementara Lita mengambil sebatang rokok putih dan menghisap di bibirnya yang merah merekah. Takkan lama keduanya memulai kembali perbincangan mereka seputar lelaki.
"Tapi yang kamu bilang tadi barusan, beneran apa? Kamu tahu darimana? Apa cuma cerita-cerita dari orang-orang doang?" tanya Lita meragukan.
"Menurut yang pernah aku baca di sebuah artikel majalah, seperti itu. Terus dari cerita teman-teman aku yang pacaran sama ekspatriat bilangnya seperti itu," tandas Sandra mantap.
Lita pun mengangguk dilanjutkan dengan menerawang memikirkan apa yang barusan saja mereka perbincangkan. Sandra lantas saja menyambung bahwa apa yang ia katakan adalah benar. Keduanya pun terlibat dalam obrolan yang semakin hangat diantara orang-orang yang lalu lalang di depan cafe di sebuah mal yang tak pernah sepi itu.
LELAKI BERBULU
Sudah
tak terhitung berapa banyak lelaki yang hinggap dalam pelukannya. Namun
tak satupun yang abadi hingga kini. Terakhir ia menggandeng Ronald
-sebut saja begitu-- yang masuk dalam kategori lelaki ganteng versi
kebanyakan wanita lainnya.
Setiap ia berjalan di keramaian maupun
tempat biasa, semua mata berdecak kagum menatapnya. Hanya dalam waktu
tiga bulan kemudian Cyntia (bukan nama sebenarnya) sudah tak jalan
bersamanya lagi.
Wanita cantik dan seksi ini sekarang sedang
mencari lelaki pujaan hatinya. Entah apa yang dicari oleh wanita yang
bekerja sebagai senior Manager Marketing di sebuah perusahaan IT ini.
Suatu hari ia pun curhat dengan sahabatnya saat mereka hendak pergi ke
salon di waktu weekend.
"Sekarang siapa lagi pacarmu?" tanya Tina penasaran.
"Belum ada sih. Tapi aku lagi nyari lelaki yang seperti kriteria yang aku inginkan," jawabnya cepat.
"Bukannya kemarin yang terakhir sudah masuk kriteriamu. Lantas mau yang gimana lagi?"
"Si
Ronald sih cakep, tapi aku kurang sreg dan bergairah soalnya dia tidak
punya bulu di daerah dada dan tangannya mulus banget. Aku nggak suka
lelaki seperti itu," ungkapnya.
"Memangnya kenapa harus yang berbulu? Aneh banget sih kamu?" tanya Tina kembali terheran-heran.
"Nggak
tahu, kenapa? Tapi aku cenderung lebih bergairah sama lelaki yang
berbulu soalnya menurut pengalaman aku mereka itu memiliki libido yang
tinggi daripada yang tidak punya bulu di dada mereka," papar Cyntia blak-blakkan.
"Ah, itu kan hanya mitos? Masa sih harus percaya sama hal-hal yang kayak gitu," kilah Tina tak percaya.
Sementara
Cyntia tak mau langsung menjawab, sembari dilulur wanita muda ini
membayangkan saat-saat ia bersama mantan kekasihnya terdahulu dimana ia
sangat berkesan dengan bulu-bulu di dada kekasihnya yang lebat itu. Dan
suatu hal yang tak pernah ia lupakan, apakah itu hanya dirinya seorang
lah yang tahu.
Itulah dua penggal kisah tentang mitos yang hadir
di benak seseorang seperti fakta. Seberapa kebenaran mitos seks, ada
baiknya menyimak beberapa mitos dan fakta di bawah ini.
- Mitos : Ukuran Mr. P lebih besar, seks lebih nikmat. Fakta : Kepuasan seks tidak terletak dari ukuran Mr P. Selama Mr P dapat mengeksplorasi daerah G spot di dalam Mrs V saat berhubungan, maka kemungkinan untuk mendapatkan orgasme lebih besar.
- Mitos : Makan kambing, tangkur buaya, membuat pria lebih perkasa. Fakta : Tidak benar. Akan tetapi jika orang yang bersangkutan merasa yakin akan perkasa setelah mengkonsumsinya, maka ada semacam expectancy effect akan keberhasilannya. Sehingga sebagian ada yang merasa sangat tertolong masalah seksualnya dengan mengkonsumsi makanan-makanan tersebut.
- Mitos : Wanita yang masih perawan, harus berdarah pada malam pertama.
Fakta : Seorang wanita dikatakan sudah tidak perawan, apabila selaput daranya robek dikarenakan masuknya penis ke dalam liang vaginanya, dengan atau tanpa perdarahan. Jadi jika tidak berdarah pada malam pertama, belum tentu ia sudah tidak perawan, karena selaput dara itu sifatnya sangat elastis. Sama halnya dengan wanita yang selaput daranya robek bukan karena masuknya Mr. P ke dalam liang Mrs V (misalnya karena kecelakaaan atau olahraga tertentu), maka itu tidak dikategorikan sebagai tidak perawan. - Mitos: Wanita bisa perawan kembali setelah lama tidak berhubungan seks.
Fakta : Itu salah besar! Karena sekali wanita tidak perawan, selamanya dia sudah tidak perawan. - Mitos : Makan nenas dan terong membuat Mrs V 'becek' Fakta : Tidak benar, karena buah nenas dan terong tidak akan menjadikan bertambahnya cairan lubrican karena tidak mengandung hormon testosteron.
- Mitos : Jumlah sperma yang kental dan banyak berpotensi besar mempunyai kehamilan atau subur. Fakta : Subur atau tidaknya bukan berdasarkan jumlah sperma yang banyak maupun kental, melainkan kadar air maninya lebih 20 juta per-cc atau 40 juta (setiap ejakulasi) dan pergerakannya sekitar 0,8-1,6 detik per 0,05 mm yang bisa membuahi seltelur
- Sekse Mitos : Badan bungkuk nafsu seksnya besar
Fakta : Tidak benar! Daya seks yang besar bukan berdasarkan bentuk badan seseorang melainkan tergantung hormon yang dimilikinya yakni testosteronnya tinggi atau tidak? Jika hormon testosteronnya dalam jumlah yang besar maka daya seksnya juga besar. - Mitos : Wanita berkumis tipis, libido seksnya tinggi.
Fakta : Ada benarnya, karena pada wanita yang berkumis memiliki hormon androgen yakni testosteron yang tinggi sehingga memudahkan lubricasi pada Mrs V sehingga wanita ini memiliki libido seks yang tinggi. - Mitos : Lelaki etnis tertentu (Arab, Afrika, Barat) memiliki ukuran Mr P yang besar. Fakta : Lelaki dengan ras atau etnis tertentu memang memiliki ukuran Mr P yang besar dibandingkan dengan lelaki Asia, hal ini dikarenakan faktor gen maupun hormon yang mereka miliki lebih besar daripada lelaki Asia.
- Mitos : Mrs V yang 'peret' Makin enak Fakta : Tidak benar! Jika Mrs V peret akibat menggunakan obat-obatan yang membuat cairan lubricant berkurang, justru mengakibatkan wanita mengalami rasa nyeri maupun sakit saat penetrasi.
- Mitos : Menelan atau meminum sperma membuat awet muda. Fakta : Tidak benar! Sebab sperma yang berkualitas sangat tergantung pola kehidupan dan gizi juga kebersihan pribadi lelaki. Jadi tidak semua sperma itu baik atau memiliki protein yang tinggi. Belum ada bukti kebenaran minum sperma membuat seseorang awet muda.
- Mitos : HIV/AIDS hanya menular di kalangan homoseksual dan pekerja seks komersial.
Fakta : Siapa bilang? Siapapun bisa tertular HIV/AIDS. Virus ini menular lewat hubungan intim yang tidak menggunakan kondom, transfusi darah, air mani, dan ASI. - Mitos : Wanita tidak akan hamil saat pertama kali berhubungan seks.
Fakta : Selama wanita itu dalam masa kesuburan, saat pertama kali berhubungan seks juga bisa hamil. - Mitos : Wanita yang belum menstruasi tidak mungkin bisa hamil.
Fakta : Dua minggu sebelum menstruasi pertama, wanita sudah berada dalam masa subur dan bisa hamil jika mengalami pembuahan. - Mitos : Cara aborsi yang aman adalah minum obat pelancar haid, memakai celana sangat ketat, dan makan buah nenas.
Fakta : Semua aborsi itu tidak ada yang aman, apalagi tanpa pengawasan dokter. Bisa-bisa malah mengakibatkan infeksi. - Mitos : Aborsi bisa menyebabkan kanker payudara.
Fakta : Menurut National Breast Cancer Coalition di AS, aborsi sama sekali tidak berpengaruh terhadap kanker payudara.
0 komentar:
Posting Komentar